This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Wednesday, November 30, 2016

PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN SEJARAH EPIDEMIOLOGI

PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN SEJARAH EPIDEMIOLOGI








Disusun oleh  :
Kelompok  1

1.      Nur Laily                                             G1B013061
2.      Umi Aprian Musti W.                         G1B014037
3.      Andjani Romanita Yuliani                  I1A015033
4.      Hanawindra Saraswati                        I1A015051
5.      Rani Iftikah N.                                    I1A015121






KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
2016

BAB I
                                                  PENDAHULUAN
                                               
A.  Latar belakang
Sejarah perkembangan epidemiologi diawali dengan perhatian yang lebih besar terhadap penyakit menular dari pada penyakit tidak menular. Namun perubahan pola struktur masyarakat agragria beralih ke masyarakat industri banyak memberikan andil terhadap pola fertilitas, gaya hidup, sosial ekonomi, yang pada gilirannya dapat memacu semakin meningkatnya penyakit tidak menular. Oleh karena itu, epidemiologi dituntut untuk memberikan perhatian kepada penyakit tidak menular karena penyakit tersebut mulai meningkat sesuai dengan perkembangan masyarakat (Bustan, 2000)
Epidemiologi tidak berkembang dalam ruang hampa. Aneka ilmu dan peristiwa seperti kedokteran, kedokteran sosial, revolusi mikrobiologi, demografi, sosiologi, ekonomi, statistik, fisik, kimia, biologi molekuler, dan teknologi komputer, telah mempengarui perkembangan teori dan metode epidemiologi. Demikian pula peristiwa besar seperti The Black Death (wabah sampar), pandemi cacar, revolusi industri (dengan penyakit okupasi), pandemi influenza spanyol (the great influenza) merupakan bebearpa contoh peristiwa epidemiologis yang mempengarui filosofi manusia dalam memandang penyakit dan cara mengatasi masalah kesehatan populasi (Budiarto, 2001)
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi dan frekuensi penyakit pada manusia, serta faktor resiko atau masalah kesehatan yang dapat menimbulkan terjadinya kesakitan pada sekelompok orang atau masyarakat. Menurut definisi yang ada, unit analisis dari studi epidemiologi adalah sekelompok masyarakat yang bertempat tinggal sama disuatudaerah batas Negara, provinsi, kabupaten kotamadya, kecamatan desa serta tempat lainnya dan merupakan ilmu yang mempelajari distribusidan frekuensi penyakit yang menimpa masyarakat berdasarkan karakteristik orang (person), tempat (place), dan waktu (time) yang disebut sebagai epidemiologi deskriptif serta mempelajari hubungan antara masalah-masalah kesehatan dengan distribusi dan frekuensi penyakit yang menimpa masyarakat yang disebut sebagai epidemiologi analitik.(Chandra, 2005)

Pielonefritis Akut Patofisiologis

TUGAS TERSTRUKTUR MATA KULIAH
PATOFISIOLOGI

PIELONEFRITIS AKUT







Disusun Oleh :

Nana Harminah                                            I1A015003
Siti Istikomah Isnaeni                                  I1A015043
Dhita Rachmawati                                       I1A015069
Aulia Mutiara Khoirunnisa                          I1A015105
Nadine Nastiti                                              I1A015121


KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERITAS JENDRAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO

2016

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Indonesia merupakan negara tropis, dimana infeksi masih merupakan penyakit utama dan penyebab kematian nomor satu. Oleh karena itu, penggunaan antibiotik atau anti infeksi masih paling dominan dalam pelayanan kesehatan. Jumlah dan jenis anti bakteri sangat banyak dan selalu bertambah seiring perkembangan infeksi,sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai mikroba apa yang sensitif terhadap antibakteri tertentu, dan bagaimana perkembangan resistensi serta kinetiknya (Priyanto, 2008).
Penyakit infeksi merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas yang signifikan, khususnya pada orang-orang yang paling rentan terhadap penyakit ini, mereka yang berusia sangat muda, orang lanjut usia, orang dengan tanggap imun yang lemah, dan kaum papa. Patogenesis penyakit infeksi bergantung pada hubungan antara manusia sebagai tuan rumah, agen infeksi, dan lingkungan luar. Agen infeksi dapat bersifat eksogen (normalnya tidak ditemukan di tubuh) atau endogen (mikroba yang secara rutin dapat dibiak dari suatu bagian anatomi tertentu tetapi dalam keadaan normal tidak menyebabkan penyakit pada tuan rumah). Infeksi terjadi ketika suatu agen eksogen masuk kedalam tuan rumah dari lingkungan atau ketika suatu agen endogen mengalahkan imunitas bawaan tuan rumah dan menyebabkan penyakit (Mcphee, 2010).
Pielonefritis merupakan infeksi bakteri piala ginjal, tubulus, dan jaringan interstisial dari salah satu atau kedua ginjal. Bakteri mencapai kandung kemih melalui uretra dan naik ke ginjal. Meskipun ginjal menerima 20% - 25% curah jantung, bakteri jarang mencapai ginjal melalui darah, kasus penyebaran secara hematogen kurang dari 3% (Brunner & Suddarth, 2002). Inflamasi pelvis ginjal disebut Pielonefritis, penyebab radang pelvis ginjal yang  paling sering adalah kuman yang berasal dari kandung kemih yang menjalar naik ke  pelvis ginjal. Pielonefritis ada yang akut dan ada yang kronis (Tambayong, 2000).

Identifikasi Vektor Epidemiologi

                                                                                                                                                       I.            Pendahuluan
A.    Latar Belakang
Dalam penyebaran penyakit, terdapat cara yang berbeda-beda. Salah satu cara penyebarannya adalah melalui vektor penyakit. Vektor adalah organisme yang tidak menyebabkan penyakit tapi menyebarkannya dengan membawa patogen dari satu inang ke yang lain. Ada beberapa kelompok vektor dalam penyebaran penyakit yaitu, nyamuk, lalat, dan pinjal.
Vektor penyakit merupakan arthropoda yang berperan sebagai penular penyakit sehingga dikenal sebagai arthropod - borne diseases atau sering juga disebut sebagai vektor borne diseasewww.medicalnewstoday.com yang merupakan penyakit yang penting dan seringkali bersifat endemis maupun epidemis dan menimbulkan bahaya bagi kesehatan sampai kematian.