TUGAS
TERSTRUKTUR
“METABOLISME
LEMAK”
Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Biokimia
Disusun Oleh :
Nadine
Nastiti
I1A015119
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PERGURUAN TINGGI
UNIVERSITAS
JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS
ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN
KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2016
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Salah satu
kelomok senyawa organic yang terdapat dalam tumbuhan, hewan, atau manusia dan
yang sangat berguna bagi kehidupan ialah lipid. Untuk memberikan definisi yang
jelas tentang lipid sangat sukar, sebab senyawa yang termasuk lipid tidak
mempunyai rumus struktur yang serupa atau mirip. Sifat kimia dan fungsi
biologinya juga berbeda-beda. Walaupun demikian para ahli biokimia bersepakat
bahwa lemak dan senyawa organic yang mempunyai sifat fisika seperti lemak
dimasukkan dalam suatu kelompok yang disebut lipid. Adapun sifat fisika yang
dimaksud ialah: (1) tidak larut dalam air, tetapi larut dalam satu atau lebih
dari pelarut organic misalnya eter, aseton, kloroform, benzene, yang sering
juga disebut “ pelarut lemak”; (2) ada hubungan dengan asam-asam lemak atau
esternya; (3) mempunyai kemungkinan digunakan oleh makhluk hidup. Jadi
berdasarkan pada sifat fisika tadi, lipid dapat diperoleh dari hewan atau
tumbuhan dengan cara ekstraksi menggunakan alcohol panas, eter atau pelarut
lemak yang lain (Poedjiadi, 2009).
Lipida yang
terdapat sebagai bagian dari makanan hewan yang merupakan campuran lipida yang
sederhana (terpene dan steroida) dan yang kompleks (triasilgliserol,
fosfolipida, sfingolipida dan lilin), yang berasal dari tanaman dan jaringan
hewan. Dalam mulut dan lambung hewan, lipida tadi belum mengalami pemecahan
yang berarti. Setelah berada dalam intestine maka lipida kompleks, terutama
triasilgliserolnya dihidrolis oleh lipase menjadi asam lemak bebas dan sisa
(Martoharsono, 2006).
B. Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian dari metabolisme
2. Untuk
mengetahui reaksi metabolisme lemak
3. Untuk
mengetahui penggolongan fungsi lemak
4. Untuk
mengetahui penyakit dari metabolisme lemak
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Metabolisme
Metabolisme
adalah suatu proses komplek perubahan makanan menjadi energydan panas melalui proses fisika dan kimia, berupa proses pembentukan dan penguraian zat
didalam tubuh organisme untuk kelangsungan hidupnya. Metabolisme merupakan
rangkaian reaksi kimia yang diawali oleh substrat awal dan diakhiri
dengan produk akhir,yang terjadi dalam sel. reaksi tersebut meliputi reaksi
penyusunan energi (anabolisme) dan reaksi penggunaan energi ( katabolisme ).
Dalam reaksi biokimia terjadi perubahan energi dari satu bentuk ke bentuk yang
lain, misalnya energi kimia dalam bentuk senyawa Adenosin Trifosfat (ATP)
diubah menjadi energi gerak untuk melakukan suatu aktivitasseperti bekerja,
berlari, jalan, dan lain-lain (Kistinnah, 2009).
B. Reaksi
Metabolisme Lemak
a) Lemak
Lemak
merupakan sumber nutrisi yang disimpan dari tubuh dan berasal dari makanan yang
dikonsumsi. Zat gizi ini menyumbangkan 60 % dari total energi yang dibutuhkan
pada saat beristirahat dan juga dibutuhkan dalam jumlah lebih besar saat
berolah
raga. Ketika mengonsumsi makanan yang mengandung lemak, maka akan
terjadi penyimpanan dalam tubuh. Selain itu jika terdapat kelebihan konsumsi
proteindan karbohidrat, maka kedua zat ini akan dikonversi menjadi lemak.
Namun, reaksi ini tidak terjadi sebaliknya, lemak tidak dapat diubah kembali
menjadi protein dan karbohidrat. Lemak, disebut juga lipid, adalah suatu zat
yang kaya akan energi, berfungsi sebagai sumber energi yang utama untuk
proses metabolisme tubuh. Lemak yang beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua
sumber yaitu dari makanan danhasil produksi organ hati, yang bisa disimpan di dalam sel lemak sebagai cadangan
energy (Tika, 2011).
b) Metabolisme
Lemak
Metabolisme
Lemak Ada 3 fase:
·
Oksidasi: proses merubah asam lemak
menjadi asetil Co-A
·
Siklus Kreb: proses merubah asetil Co-A
menjadi H
·
Fosforilasi Oksidatif: proses
mereaksikan H + O menjadi H2O + ATP
Metabolisme Lemak:
1. Di
mulut, lemak mulai mengalami tahapan pencernaan, terjadi penyesuaian suhu tertentu
pada saat lemak dikunyah di mulut.
2. Pada
lambung, lemak mengalami proses pencernaan dengan bantuan asam dan enzim menjadi
bentuk yang lebih sederhana.
3. Selanjutnya
lemak akan memasuki hati, empedu, dan masuk ke dalam usus kecil.
4. Dari
kantung empedu lemak akan bergabung dengan bile yang merupakan senyawa yang
penting untuk proses pencernaan pada usus kecil. Selanjutnya hasil pemecahan
tersebut akan diubah oleh enzim lipase pankreas menjadi asam lemak dan
gliserol.
5. Kelebihan
lemak kemudian disimpan dalam tubuh, dan sebagai akan bergabung dengan senyawa
lain seperti fiber yang akan di keluarkan melewat usus besar.
c) Jalur
Pengangkutan Lemak Dalam Darah
Lemak
dalam darah diangkut dengan du acara, yaitu melalui jalur eksogen dan jalur
endogen.
a) Jalur
eksogen
Trigliserida
& kolesterol yang berasal dari makanan dalam usus dikemas dalam bentuk
partikel besar lipoprotein, yang disebut Kilomikron. Kilomikron ini akan
membawanya ke dalam aliran darah. Kemudian trigliserid dalam kilomikron
tadi mengalami penguraian oleh enzim lipoprotein lipase, sehingga terbentuk
asam lemak bebas dan kilomikron remnan. Asam lemak bebas akan menembus jaringan
lemak atau sel otot untuk diubah menjadi trigliserida kembali sebagai cadangan
energi. Sedangkan kilomikron remnant akan di metabolisme dalam hati sehingga
menghasilkan kolesterol bebas. Sebagian kolesterol yang mencapai organ hati
diubah menjadi asam empedu, yang akan dikeluarkan di dalam usus berfungsi
sebagai detergen dan membantu proses penyerapan lemak dari makanan. Sebagian
lagi dari kolestrol dikeluarkan melalui saluran empedu tanpa di metabolism
menjadi asam empedu kemudian organ hati akan mendistribusikan kolestrol kejaringan
tubuh lainnya melalui jalur endogen. Pada akhirnya, kilomikron yang tersisa
(yang lemaknya telah diambil), dibuang dari aliran darah oleh hati. Kolestrol
juga dapat di produksi oleh hati dengan bantuan enzim yang disebut HMG
Koenzim-A Reduktase kemudian dikirimkan ke dalam aliran darah.
b) Jalur
endogen
Pembentukan
trigliserida dalam hati akan meningkat apabila makanan sehari-hari mengandung
karbohidrat yang berlebihan. Hati mengubah karbohidrat menjadi asam lemak,
kemudian membentuk trigliserida, trigliserida ini dibawa melalui aliran darah
dalam bentuk Very Low Density Lipoprotein (VLDL). VLDL kemudian akan di
metabolisme oleh enzim lipoprotein lipase menjadi IDL (Intermediate Density
Lipoprotein). Kemudian IDL melalui serangkaian proses
akan berubah menjadi LDL (Low Density Lipoprotein) yang kaya akan kolesterol. Kira-kira
¾ dari kolesterol total dalam plasma normal manusia mengandung partikel LDL.
LDL ini bertugas menghantarkan kolesterol ke dalam tubuh. Kolesterol yang tidak
diperlukan akan dilepaskan ke dalam darah, dimana pertama-tama akan berikatan
dengan HDL (High Density Lipoprotein). HDL bertugas membuang kelebihan
kolesterol dari dalam tubuh. Itulah sebab munculnya istilah LDL-Kolesterol
disebut lemak ¯jahat. dan HDL Kolesterol disebut lemak baik. Sehingga
rasio keduanya harus seimbang. Kilomikron membawa lemak dari usus (berasal dari
makanan) dan mengirim trigliserid ke sel-sel tubuh. VLDL membawa lemak dari
hati dan mengirim trigliserid ke sel-sel tubuh. LDL yang berasal dari pemecahan
IDL (sebelumnya berbentuk VLDL) merupakan pengirim kolesterol yang
utama ke sel-sel tubuh. HDLmembawa kelebihan kolesterol dari dalam
sel untuk dibuang (Tika, 2011).
Pencernaan Lemak secara sederhana
·
Makanan akan melewati kerongkongan
menuju lambung, tempat penyerapan lemak berlangsung. Di sini, 10-20% lemak
dari makanan dipecah.
·
Lemak tersebut akan memasuki usus kecil,
di mana tetes-tetes lemak besar diuraikan lebih lanjut oleh kontraksi usus
(peristaltik) dan emulsifier (asam empedu dan lesitin)menjadi tetesan lemak
yang lebih kecil.
·
Sebagian besar lemak pada makanan
berbentuk trigliserida
·
Trigliserida terdiri dari rangka
struktur gliserol dengan tiga asam lemak yang menempel dan menjadi bentuk
molekuler seperti huruf besar E.
·
Enzim lipase gastro intestinal memecah trigliserida
yang terdapat di tetesan lemak kecil menjadi asam lemak bebas dan
monogliserida, yang cukup kecil untuk memasuki sel-sel mukosa dinding usus.
·
Untuk itu, molekul molekul ini harus
dapat larut dalam air.
·
Asam empedu membungkus asam lemak bebas,
monogliserida, vitamin yang larut dalam lemak, lesitin dan kolesterol untuk
membentuk tetesan mikroskopik larut air yang disebut misel.
·
Misel kemudian menuju dinding sel
dinding usus, di mana asam lemak bebas dan monogliserida melewati membran dan
memasuki sel.
·
Misel sendiri tidak melewati membran.
Setelah memasuki sel mukosa, asam lemak dan monogliserida bergabung lagi
menjadi trigliserida.
·
Proses pencernaan selesai dan lemak
dapat diedarkan melalui sistem limfatik menuju sistem peredaran darah lalu ke
seluruh tubuh untuk digunakan sebagai energi atau disimpan di sel
lemak yang disebut dengan adiposity (Tika, 2011). Lemak yang terdapat
dalam diet sebagian besar merupakan lemak netral (trigliserida) yang
tersusun atas molekul gliserol, dan 3 molekul asam lemak. Pelarutan
(solubilisasi )hasil lipolisis di dalam garam empedu. Digesti lemak sudah mulai
terjadi di mulut dan lambung oleh enzim lipase ludah Lipase ludah dihasilkan
oleh kelenjar Ebner
di pemurkaan dorsal lidah. Lipase ludah berfungsi untuk hidrolisa asam lemak, proseseulsifikasi
dan membantu kerja lipase pankreas dan lipase lambung. Lipase
lambung berfungsi untuk hidrolisa asam lemak dan gliserol. Namun demikian
proses digesti lemak dalam mulut dan lambung sangat kecil jumlahnya. Tetapi
bila pankreas mengalami gangguan fungsi, aktifitas lipase ludah dan lambung
akan meningkat. Digesti lemak sebagian besar terjadi di usus halus yaitu
di duodenum oleh enzim lipase pankreas. Enzim ini melakukan hidrolisa
semua trigliserida hanya dalam waktu beberapa menit. Sel epitelusus halus juga
menghasilkan lipase enterik dalam jumlah kecil. Aktifitas enzim
lipase pankreas mencapai puncaknya pada pH 8.0. pH yang
lebih rendah dari 3.0 akan merusak enzim ini (Tika, 2011).
C. Penggolongan
Fungsi Lemak
Senyawa-senyawa
yang termasuk lipid ini dapat di bagi dalam beberapa golongan. Ada beberapa
cara penggolongan yang dikenal. Bloor membagi lipid dalam tiga golongan besar
yakni: (1) Lipid sederhana, yaitu ester asam lemak dengan berbagai alcohol,
contohnya lemak atau gliserida dan lilin (waxes); (2) lipud gabungan yaitu
ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan, contohnya fosfolipid,
serebrosida: (3) derivate lipid, yaitu senyawa yang dihasilkan oleh proses
hidrolisis lipid, contohnya asam lemak, gliserol, dan sterol. Di samping itu
berdasarkan sifat kimia yang penting, lipid dapat dibagi dalam dua golongan
yang besar, yakni lipid yang dapat disabunkan, yakni yang dapat di hidrolisis
dengan basa, contohnya lemak, dan lipid yang tidak dapat di sabunkan, contohnya
steroid (Poedjiadi, 2009).
Dalam
bab ini lipid dibagi dalam beberapa golongan berdasarkan kemiripan struktur
kimianya, yaitu : (1) Asam lemak; (2) lemak; (3) lilin ; (4) fosfolipid; (5)
sfingolipid; (6) terpen; (7) steroid; (8) lipid kompleks (Poedijadi, 2009).
Lemak
merupakan nutrisi yang berfungsi sebagai:
·
Sumber cadangan energi yang disimpan
dalam tubuh
·
Media untuk transportasi beberapa
vitamin yg larut dalam lemak (vitamin A, D,E, dan K)
·
Membantu menekan lasa rapar dengan
mekanisme memperlambat pengosongan pada lambung sehingga rasa kenyang dapat
bertahan lebih lama.
·
Merupakan zat gizi yang menambah cita rasa
pada makanan
·
pembentukan sel,
·
sumber asam lemak esensial,
·
menghemat protein,
·
sebagai pelumas, dan
·
memelihara suhu tubuh (Tika, 2011)
D. Penyakit
Yang Disebabkan Oleh Metabolism Lemak
1.
Penyakit Gaucher
Penyakit ini terjadi akibat penumpukan
glukoserebrosidase (produk metabolisme lemak) di dalam jaringan.Penyakit
gaucher adalah lipidosis yang paling sering terjadi. Penyakit Gaucher banyak
ditemukan pada orang-orang Yahudi Ashkenazi (Eropa Timur).Penyakit Gaucher
menyebabkan pembesaran hati dan limpa, serta timbulnya pigmentasi coklat di
kulit. Akumulasi glukoserebrosidase pada mata menyebabkan timbulnya bintik-bintik
kuning, yang disebut pinguecula. Akumulasi di sumsum tulang bisa menyebabkan
nyeri dan kerusakan tulang.Penyakit Gaucher Tipe I, merupakan penyakit dalam
bentuk kronis dan paling sering ditemukan. Penyakit ini menyebabkan pembesaran
hati dan limpa, serta kelainan pada tulang. Hati bisa mengalami gangguan yang
berat, sehingga berisiko untuk terjadinya perdarahan lambung dan esofagus,
serta kanker hati. Selain itu juga bisa terjadi gangguan neurologis.Penyakit
Gaucher Tipe II, terjadi pada masa bayi. Bayi dengan penyakit ini mengalami
pembesaran limpa dan kelainan sistem saraf yang berat. Bayi biasanya meninggal
pada tahun pertama setelah dilahirkan.Penyakit Gaucher Tipe IIII, bisa dimulai
kapan saja pada masa kanak-kanak. Anak-anak dengan penyakit ini mengalami
pembesaran hati dan limpa, kelainan tulang dan gangguan neurologis progresif
lambat. Anak-anak yang dapat bertahan hingga masa remaja, bisa hidup selama
beberapa tahun.Banyak penderita penyakit Gaucher yang bisa diobati dengan
terapi enzim pengganti. Enzim-enzim diberikan melalui pembuluh darah, biasanya
setiap 2 minggu. Terapi enzim pengganti paling efektif pada penderita yang
tidak mengalami komplikasi sistem saraf.
2. Penyakit
Tay-Sachs
Penyakit
Tay-Sachs menyebabkan penumpukan gangliosida, yang merupakan produk metabolisme
lemak, di dalam jaringan. Penyakit ini paling sering terjadi pada orang-orang
Yahudi Eropa Timur asli.Anak dengan penyakit ini memiliki tonus otot yang lemah
dan mengalami gangguan intelektual. Terjadi kekakuan yang diikuti dengan
kelumpuhan, demensia, dan kebutaan. Penyakit Tay-Sachs menyebabkan kematian
dini. Anak-anak dengan penyakit Tay-Sachs biasanya meninggal pada usia 3 atau 4
tahun. Penyakit ini tidak bisa diobati atau disembuhkan.
3. Penyakit
Niemann-Pick
Penyakit ini disebabkan
oleh penumpukan kolesterol atau sfingomyelin, yang merupakan produk metabolisme
lemak, di dalam jaringan dan menyebabkan berbagai gangguan neurologis.Penyakit
Niemann-Pick mempunya beberapa bentuk, tergantung dari beratnya kekurangan
enzim yang menentukan seberapa banyak akumulasi sfingomyelin atau kolesterol
yang terjadi. Bentuk yang paling berat cenderung terjadi pada orang Yahudi.
Bentuk yang lebih ringan terjadi pada semua kelompok etnis.Pada bentuk yang
paling berat (Tipe A). Anak dengan penyakit ini tidak bisa tumbuh dengan normal
dan memiliki berbagai gangguan neurologis. Anak-anak biasanya meninggal pada
usia 3 tahun.Anak-anak dengan penyakit Tipe B mengalami pertumbuhan lemak pada
kulit, timbul daerah-daerah pigmentasi gelap, dan pembesaran hati, limpa, dan
kelenjar getah bening. Anak-anak ini bisa mengalami gangguan
intelektual.Anak-anak dengan penyakit Tipe C mulai mengalami gejala saat masa
kanak-kanak, yaitu berupa kejang dan kerusakan saraf.Tidak satupun jenis
penyakit Niemann-Pick yang bisa disembuhkan. Anak cenderung meninggal karena
infeksi atau gangguan progresif pada sistem saraf pusat.
4. Penyakit
Fabry
Penyakit Fabry
disebabkan oleh penumpukan glikolipid, yang merupakan produk metabolisme lemak,
di dalam jaringan.Karena gen yang mengalami gangguan terdapat di kromosom X,
maka munculnya penyakit secara keseluruhan hanya terjadi pada pria, yang hanya
memiliki 1 kromosom X.Akumulasi glikolipid menyebabkan pertumbuhan kulit yang
jinak (angiokeratoma) pada tubuh bagian bawah. Kornea menjadi berkabut,
sehingga penglihatan menjadi terganggu. Penderita juga bisa mengalami episode
demam berulang dan nyeri pada anggota gerak.Anak-anak dengan penyakit Fabry
pada akhirnya akan mengalami gagal ginjal dan penyakit jantung, meskipun mereka
biasanya bisa hidup hingga usia dewasa. Gagal ginjal bisa menyebabkan tekanan
darah tinggi, yang berisiko untuk terjadinya stroke.Penyakit Fabry tidak dapat
disembuhkan atau diobati secara langsung. Terapi biasanya berupa pemberian obat
untuk mengatasi rasa nyeri dan demam atau obat anti-kejang. Penderita dengan
gagal ginjal mungkin perlu melakukan transplantasi ginjal. Saat ini sedang
dikembangkan terapi untuk mengganti kekurangan enzim melalui transfusi.
5. Gangguan
Oksidasi Asam Lemak
Gangguan
oksidasi asam lemak terjadi akibat kekurangan enzim yang dibutuhkan untuk
memecah lemak. Gangguan ini menyebabkan terjadinya gangguan fisik dan
mental.Beberapa enzim membantu pemecahan lemak sehingga bisa diubah menjadi
energi. Kelainan bawaan atau kekurangan dari salah satu enzim ini membuat tubuh
kekurangan energi dan menyebabkan akumulasi zat-zat tertentu, misalnya
acyl-CoA. Kekurangan enzim yang paling sering terjadi adalah acyl-CoA
dehidrogenase rantai sedang.Kekurangan Acyl-CoA Dehidrogenase Rantai
SedangGangguan ini merupakan salah satu gangguan metabolisme herediter yang
sering terjadi, terutama pada orang-orang dari Eropa Utara.Gejala biasanya
muncul pada tiga tahun pertama setelah dilahirkan. Anak-anak cenderung
mengalami gejala jika mereka kekurangan sumber energi (misalnya pergi untuk
waktu yang lama tanpa makanan) atau jika kebutuhan kalori mereka meningkat
karena olahraga atau penyakit. Kadar gula di dalam darah turun secara drastis,
sehingga terjadi gangguan kesadaran atau koma. Anak menjadi lemas, dan bisa mengalami
kejang. Dalam jangka panjang, anak bisa mengalami hambatan dalam perkembangan
fisik dan mental, terjadi pembesaran hati, kelemahan otot jantung,
ketidakteraturan detak jantung, dan bisa terjadi kematian mendadak.Terapi
darurat untuk gangguan ini adalah pemberian glukosa melalui pembuluh darah
vena. Untuk jangka panjang, anak-anak harus sering makan, tidak boleh melewati
waktu makan, serta mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan rendah lemak.
Pemberian asam amino karnitin tambahan bisa membantu. Hasil jangka panjang
biasanya baik.
a) Penyebab
Gangguan Metabolisme Lemak
Jantung koroner merupakan jenis
penyakit yang banyak menyerang penduduk Indonesia. Kondisi ini terjadi akibat
penyempitan atau penyumbatan di dinding nadi koroner karena adanya endapan
lemak dan kolesterol sehingga mengakibatkan suplaian darah ke jantung menjadi
terganggu. Perubahan pola hidup, pola makan, dan stres juga dapat mengakibatkan
terjadinya penyakit jantung koroner.Faktor utama penyebab terjadinya jantung
koroner adalah karena penumpukan zat lemak secara berlebihan di lapisan dinding
nadi pembuluh koroner, dan hal ini lama kelamaan diikuti oleh berbagai proses
seperti penimbunan jaringan ikat, perkapuran, pembekuan darah, dll,yang
kesemuanya akan mempersempit atau menyumbat pembuluh darah tersebut. Hal ini
akan mengakibatkan otot jantung di daerah tersebut mengalami kekurangan aliran
darah dan dapat menimbulkan berbagai akibat yang cukup serius, dari Angina
Pectoris (nyeri dada) sampai Infark Jantung, yang dalam masyarakat di kenal
dengan serangan jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak hal ini pula
dipengaruhi oleh pola makan yang kurang sehat. Ada pun beberapa penyebab faktor
resiko terjadinya jantung koroner yaitu:
1) Kadar Kolesterol Total dan LDL
tinggi
2) Kadar Kolesterol HDL rendah
3) Tekanan Darah Tinggi ( Hipertensi
)
4) Merokok
5) Diabetes Melitus ( DM )
6) Kegemukan
7) Kurang olahraga
8) Stres Diatas merupakan beberapa
faktor resiko terjadinya penyebab jantung koroner
Bila
ada salah satu atau beberapa faktor resiko tersebut diatas, maka dianjurkan
secara berkala memeriksakan kesehatan jantung kepada seorang ahli. Adanya dua
atau lebih faktor resiko akan berlipat kali menaikkan resiko total terhadap
Penyakit Jantung Koroner.
BAB III
PENUTUP
a) Kesimpulan
Lemak,
disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi
sebagai sumber energi yang utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak yang
beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati, yang bisa disimpan di dalam sel lemak sebagai cadangan
energy. Lemak (lipid) adalah sumber energi penting pada tubuh. Tubuh menyimpan
lemak secara konstan diuraikan dan dibentuk kembali untuk menyeimbangkan
kebutuhan energi tubuh dengan persediaan makanan. Kelompok enzim khusus
membantu tubuh menguraikan dan memproses lemak. Beberapa ketidaknormalan pada
enzim ini bisa menyebabkan bertambahnya zat-zat lemak yang secara normal akan
diuraikan oleh enzim. Sepanjang waktu, penumpukan bahan-bahan ini bisa
membahayakan banyak organ tubuh. gangguan disebabkan oleh penumpukan lemak
disebut lipidoses. Kelainan enzim lain dihasilkan di tubuh menjadi tidak dapat
mengkonversi lemak menjadi energi dengan baik. Kelainan ini disebut gangguan oksidasi
asam lemak.
b) Saran
Dengan
mengetahui metabolisme lemak dan beberapa penyakit yang disebabkan oleh
gangguan metabolism lemak, diharapkan para pembaca dapat berusaha untuk hidup
sehat dengan mengkonsumsi makanan bergizi baik, agar metabolism di dalam tubuh
dapat berjalan dengan lancar.
DAFTAR
PUSTAKA
Martoharsono,
Soeharsono. 2000. Biokimia 2. Jogjakarta: UGM Press.
Martoharsono,
Soeharsono. 2006. Biokimia 1. Jogjakarta: UGM Press.
Mulasari, Surahma Asti dan Tri Wahyuni Suksesi.
2013. Biokimia. Jogjakarta: Pustaka Kesehatan.
Poedjiadi,
Anna, Titin Supriyanti, Poedjiadi Soemodimedjo. 2009. Dasar-dasar Biokimia.
Jakarta:UI-Press
Tika. 2011. “Metabolisme
Lemak”, Skripsi Sarjana tak diterbitkan, Padang, Universitas Andalas.
Wirahadikusumah,
Muhammad. 1985. Biokimia Metabolisme Energi, Karbohidrat, Dan Lipid. Bandung:
ITB.
0 comments:
Post a Comment